28 September 2022 | Kegiatan Statistik Lainnya
1. Menentukan topik
Langkah pertama dalam membuat infografis yang menarik adalah menentukan topik yang ingin di visualisasikan menjadi infografis. Topik yang bagus akan menarik para audiensi dalam membaca informasi yang terdapat dalam infografis. Kalian bisa menggunakan piramida pertanyaan untuk dijadikan sebagai kerangka acuan membuat infografis. Dengan dimulai dari atas piramida yaitu pertanyaan Burning Problem (Pertanyaan utama yang akan dijelaskan di infografis), Supporting Questions (Pertanyaan pendukung guna menyampaikan informasi lebih detail), dan Probing Questions. (Memberi wawasan tambahan mengenai keseluruhan topik yang dibahas).
2. Menentukan Audiens
Setiap Infografis yang dibuat harus dibuat berdasarkan target audiensi. Misalnya berdasarkan gender, usia, profesi, latar belakang pendidikan dan lain-lain. Sehingga akan lebih mudah menarik perhatian seperti misalnya menargetkan audiensi anak muda, maka bisa merancang desain yang terlihat ringan, menarik dan penggunaan kombinasi beberapa warna yang cerah dan atraktif.
3. Mengumpulkan Data atau Referensi
Isi konten yang ingin ditunjukkan juga berkontribusi dalam membuat infografis yang menarik. Pastika bahwa infomrasi yang dibagikan benar benar memberikan banyak manfaat untuk audiensi jangan sampai membuat pembaca menjadi bosa karena isi konten yang tidak bermanfaat bagi pembaca.
4. Visualisasikan Data ke Infografik
Kalian bisa menggunakan metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationships).
Inform, merupakan cara yang lebih menonjolkan pesan pesan penting dengan menggunakan teks yang di bold, besar ataupun dengan warna yang mencolok ataupun di highlight dengan tambahan icon/diagram lingkaran/tanda.
Compare, jika kalian ingin membandingkan data maka bisa menggunakan jenis diagram batang, kolom, lingkaran, donat, pictogram, atau tree map. Atau bisa menggunakan diagram stacked untuk membandingkan dari waktu ke waktu.
Change, jika konten kalian berisikan perubahan data dari waktu ke waktu maka bisa menggunakan line chart atau area chart. Atau bisa membuat
Kategori ini biasanya digunakan jika konten Anda berisikan adanya perubahan data, kronologi, cerita pada berbagai industri, produk, atau konsep dari waktu ke waktu.
Organize, jika kalian ingin menunjukkan sebuah informasi secara berurutan seperti peringkat, pola, kelompok, ataupun siklus yang berurutan maka bisa menggunakan flowchart, mind map, atau tabel. Berikut ini adalah contoh template infografis yang berkonsep mindmap.
Relationship, scatter plot atau multi-series plot bisa digunakan untuk menunjukkan hubungan yang lebih kompleks pada suatu konteks.
5. Merancang Grid Layout
Grid Layout merupakan tata letak yang dibuat terhadap konten yang ingin di letakkan. Merancang Grid Layout dibutuhkan untuk membuat infografis terlihat lebih rapih dan menarik dengan mempertimbangkan isi konten yang tersedia sehingga semuanya menjadi berkesinambungan. Seperti mempertimbangkan apakah konten konten yang telah dibuat akan ditampilkan mulai dari atas kiri menuju ke bawah kanan atau akan ditampilkan mulai dari atas dan kebawah saja atau hanya menggunakan layout single kolom untuk konten linier dari atas ke bawah.
6. Menggunakan Template Infografis Ready to Use
Menggunakan template infografis yang sudah ada merupakan salah satu cara yang praktis tetapi bisa menghasilkan hasil yang maksimal khususnya bagi kalian yang tidak begitu menguasai soal desain. Banyak platform gratis yang menyediakan template infografis secara online sehingga kalian bisa hanya mengubah konten didalamnya. Salah satu contoh platform gratis yang direkomendasikan serta memberikan banyak konten menarik terkait infografis adalah Canva.
7. Tambahkan Style pada Desain Infografis
a. Menambahkan style bisa dengan menentukan jenis font untuk menghasilkan desain infografis yang lebih menarik perhatian. Khususnya untuk teks yang ingin disampaikan maka bisa dibuat sesingkat mungkin tanpa menghilangkan poin utamanya setelah itu bisa mencari font yang menarik lalu bisa menambahkan ukuran font maupun memberi warna.
b. Selanjutnya kalian bisa melakukan penyesuaian agar konsisten dengan menambahkan shape untuk menonjolkan header atau judul dari setiap konten atau dengan menambahkan simbol dan ikon pada setiap poin untuk memperkuat keseluruhan elemen desain. Kemudian gunakan warna, style, dan ukuran secara konsisten.
c. Gunakan negative space pada desain infografis
Negative space adalah ruang kosong yang sengaja disisakan pada sekitar elemen desain. Tujuannya untuk membuat setiap elemennya terlihat seimbang dan presisi. Namun, pengertian dari negative space tak harus memakai background berwarna putih, tapi bisa dengan warna apa pun. Negative space bisa ditambahkan dengan mengecilkan ukuran konten konten yang terlihat sesak atau sempit.
d. Memilih warna desain infografis
Kalian bisa menonjolkan warna terhadap informasi atau konten yang ingin kalian sampaikan.
8. Buat jadi gampang dilihat
Infografis yang baik dan benar adalah infografis yang dilihat dengan jelas dan bisa membuat para pembaca langsung bisa membaca tanpa harus melihat dengan dekat.
9. Buat judul yang menarik
Judul yang menarik bisa membuat para pembaca tertarik untuk melihat infografis. Judul yang baik dan benar adalah judul yang menjelaskan infografisnya, judul yang menarik perhatian audiensi, dan mereka bisa langsung paham walau hanya sekejap meskipun dengan teks judul yang dikit
10. Fokus pada alur
Infografis yang bagus merupakan infografis yang memiliki alur terhadap semua isi konten dan desainnya. Seperti setiap konten memiliki alur yang diampingi dengan warna serta jenis teksnya sehingga pembaca otomatis terbawa alur dan merasa menarik untuk membacanya.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Seram Bagian Timur (Statistics Seram Bagian Timur)Jl. Air Kabur-kabur
Bula
Seram Bagian Timur
97555 Indonesia
Telp (0915) 21116
Mailbox : bps8107@bps.go.id